amirakusumadewi




MASA KELAHIRAN
            Saya dilahirkan di kota BANDAR LAMPUNG, hari Rabu, pada tanggal 28 AGUSTUS 1996  pukul 11.55 . Saya  adalah anak kedua perempuan dari suami-istri ‘Ir. Wahab dan “ Dra. Linda Hayana”. Saya di beri nama AMIRA KUSUMA DEWI oleh Ibu saya. Amira yang artinya putri, kusuma aritinya bunga dan dewi artinya anak kedua. Ibu saya awalnya hanya memberi nama saya dengan nama AMIRA saja, tetapi karena terlalu singkat Ibu Saya memberi KUSUMA DEWI sebagai pelengkap nama amira.
            Saya dilahirkan setelah dua tahun kakak saya yang bernama FEBRA DETAMA dilahirkan. Detik-detik ketika saya dilahirkan, sangatlah tidak mudah. Ibu saya telah merasa kesakitan pada sore hari sebelum melahirkan. Sore sampai malam hari, Ibu saya masih merasa kesakitan. Malam harinya pun, Ibu saya tidaklah tertidur. Ayah saya hanya bisa melihat dan menenangkan Ibu saya. Paginyapun Ibu saya masih merasa kesakitan walaupun tidak sesakit hari kemarin. Sampai pada siang hari, teaptnya pukul 11.00 WIB dini  hari, IBU saya kembali merasa kesakitan yang sangat sakit. Beberapa saat kemudian keluarlah darah, Ayah saya langsung membawa Ibu saya ke rumah bidan yang bernama bidan NILA.
            Sesampai di rumah bidan Nila, Ibu saya lansung di tangani. Ayah saya hanya menunggu di luar kamar sampai akhirnya terdengar suara isak tangis seorang bayi terdengar. Ayah saya langsung menyambut anak perempuan yang cantik jelita dan anak perempuan tersebut telah di beri nama AMIRA KUSUMA DEWI. Dengan berat 2, kg dan panjang 38 cm.
            Dua bulan setelah saya dilahirkan, Ayah saya pindah bekerja di KOTABUMI. Itu membuat saya dan kakak saya yang telah berumur 2 tahun pidah dari Bandar Lampung ke Kotabumi. Keluarga saya tidaklah sendirian,karena keluarga Ibu saya tinggal di Kotabumi. Jadi, tidaklah susah mencari kotrakkan sebuah rumah untuk di tinggalkan. Sebuah rumah yang sederhana yang jauh dari perkotaan, yang ditinggalkanoleh saya.
            Saya adalah balita yang berkulit putih,selain itu saya bayi yang tidak terlalu aktif dan tidak pula seorang balita yang pendiam. Saya  adalah balita yang biasa-biasa saja. saya awalnya, memiliki rambut yang lurus, tapi setelah menginjak 7 bulan, rambut saya berubah menjadi rambut jinggrag ke atas. Hal itu membuat saya terlihat seperti bayi laki-laki. Saya juga merupakan balita yang tidak terlalu gemuk.
Saya dapat berjalan lancar pada usia satu tahun. Sayapun memakai susu ASI  sampai usia dua tahun. Setelah berumur tiga tahun, lahirlah adik saya yang bernama AHMAD RIYANTO.



MASA Kanak-Kanak
            Ketika saya berusia 5 tahun, orang tua saya telah menyekolahkan saya di taman kanak-kanak (TK) Dharma Wanita yang berada di pinggir jalan kota. Ibu saya sengaja mendaftarkan saya di tk tersebut, karena jarak rumah saya dari tk tidaklah terlalu jauh. Saya ketika  tk berjalan kaki ketika berangkat sekolah bersam seorang mb yang bekrja di rumahnya, tetapi mb tersebut juga bersekolah SMA pada pagi harinya. Dan ketika pulang, saya di susul oleh tukang becak langganan.
            Saya saat berusia 5 tahun, saya masih mengempeng dan memakai sebuah dot untuk minum, setiap pagipun ketika saya baru saja beranjak bangun tidur, saya akan langsung menangis meminta dot yang berisi susu coklat. Ketika tk saya termasuk anak yang lincah, tetapi juga sorang anak yang manja. Walaupun saya anak yang lincah, saya adalah anak yang sangat sulit untuk makan. Sehinggabadan saya pun berbadan kurus.  Saya mempunyai postur saya badan yang tinggi ketika masih berusia 5 sampai 6 tahun.
            Saya banyak mengikuti kegiatan yang diikuti sekolahan, seperti lomba menari, lomba senam lomba melukis, lomba mewarnai, dan lomba lempar boneka antar kelas. Saya sangatlah senang, saya mempunyai dua teman dekat yang akrab sekali padanya, dua orang itu adalah perempuan dan laki-laki yanng keduany adalah saudara kembar. Saya  dan teman dekatnya sering sekali bermain pasir-pasiran.
Saat adik saya berumur dua tahun, Ayah saya mendapat pekerjaan baru, di Way Kanan. Ibu saya sangatlah senang mendengar hal tersebut, tetapi Ibu saya tidak ingin pindah ke Way Kanan, karena sangtlah repot untuk pindah lagi, selain itu, di Way Kanan tidak ada saudara yang dikenal oleh keluarga saya. Tetapi Ayah saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini, lalu Ayah dan  Ibu saya memutuskan agar tetap tinggal di Kotabumi dan Ayah saya tetap menerima pekerjaan tersebut. Maka, Ayah saya yang bertempat tinggal di Way Kanan walaupun hanya sementara. Selain itu, Ayah saya tidaklah setiap hari kembali pulang ke Kotabumi, akan tetapi Ayah saya kembali pulang pada hari Jum’at tiap minggunya.
Setelah TK saat saya berumur 6 tahun, saya melaanjutkan sekolahnya di SEKOLAH DASAR XAVERIUS KOTABUMI. Walaupun sekolah tersebut sekolah swasta dan sekolah yang mengnut agama non Islam, SD Xaverius adalah sekolah swasta terbaik di Kotabumi. Maka dari itu Ibu saya mendaftarkan saya di SD Xaverius karena Ibu saya percaya bahwa SD Xaverius adalah sekolah yang mempunyai kualitas yang tinggi.    
            Dua tahun kemudian, saya beranjak naik ke kelas 3, dan saya di tempatkan di kelas 3B. Saya tidaklah mempunyai teman yang sama, karena setiap naik kelas setiap murid dari kelas A-B di acak. Di kelas barunya, saya hanya sedikit teman yang dulu satu kelas bersama saya, dan kini saya harus mencari dan beradaptasi pada suasana dan teman-untuk duduk sebangku bersamanya. Lambat laun saya dan Ulipun semakin dekat dan kompak.
            Saat kelas 4, saya d tempatkan di kelas IV B saya sudah lihai dalam membaca. Suatu hari saya di puji oleh gurunya karena hanya saya siswa yang telah lihai dan lancar membaca. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia saya cukup menguasai, tetapi pada pelajaran matematika, saya sama sekali tidak mengerti. Saya  tergolong lemah  dalam hal menghitung. Setiap ulangan saya selalu mendapat nilai dibawah 5. Ayah saya sampai terheran mengapa saya lemah terhadap angka. Ayah saya mengambil tindakan untuk mengajarkan saya kali-kalian. Tetapi selalu saja saya tidak dapat menghapal kalia-kalian yang telah diajarkan oleh Ayah saya.
             Pada suatu hari, saya pernah di tampar oleh kakak kelas di depan teman-teman. Melihat kejadian itu, teman-teman saya hanya bisa berdiam diri tidak berani melawan kakak-kakak kelas tersebut. Tetapi melihat tindakan kakak kelas yang keterlaluan tealh menampar saya, akhirnya teman-teman saya memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada wali kelas mereka. Akhirnya masalah tersebut terselesaikan. Dan untuk  pertama kalinya saya merasakan tamparan dari seseorang.
            Dua tahun kemudian, saya akan menghadapi ujian-ujian untuk pertama kalinya. Pada waktu itu  penulgis tidaklah benar-benar mempersiapkaan dirinya untuk menghadapi ujiannya nanti. Sehingga saat ujian, saya mengalami kesulitan untuk mengerjakan soal-soal ujian. Saat itu, saya tidak dapat berbuat apa-apa saya hanya dapat berserah diri akan hasiknya nanti.
            Pengumuman kelulusan akhirnya datang,  saya telah tiba di sekolah pada pukul 07.00 pagi, namun pengumuman kelulusan baru disampaikan pada pukul 12.00. Alhamdullilah  sayapun akhirnya LULUS, walaupun dengan nilai yang tidak memuskan. Ujian yang dihadapi saya saat SD adalah sebuah pelajaaran yang sangat berarti bagi saya, bahwa janganlah menganggap remeh sesuatu hal, meskiptun hal terkecil sekalipun.






MASA REMAJA
            Pada saat saya menginjak umur 12 tahun saya telah lulus SD, tepatnya pada tahun 2007. Setelah lulus SD saya ingin melanjutkan sekolah di SMPN 7 KOTABUMI. Saya mengikuti tes untuk masuk, dan setelah pengumuman sayapun di terima sebagai siswi SMPN 7 KOTABUMI. Di  SMPN 7 KOTABUMI terdapat program kelas yang akan dibuat untuk merencanakan program RSBI, yaitu kelas unggulan. Dan orang tua saya memutuskan agar saya masuk di kelas tersebut. Namun tanpa persetujuan dari saya orang tua saya sudah membayar biaya adminisstrasi dan saya sudah terdaftar sebagai salah satu siswi di kelas itu. Saat mendengar hal tersebut saya sangat marah kepada kedua orang tuanya, karena selain ia tidak diberi kesempatan untuk memutuskan, saya juga tidak menginginkan untuk masuk . di kelas tersebut. Tapi tidak ada yang bisa dilakukan oleh saya karena semuanya sudah  terlanjur.
            Program kelas itu di bei nama kelas UNGGULAN dan saya akan bersama teman-teman yang baru saya kenali selama tiga tahun. Saat kelas VII, di sekolah saya mengikuti eksul PMR, dan saat kelas VII saya masih beradaptasi dengan lingkungan baru, guru, dam teman-teman baru. Prestasi saya d kelas satu tak begitu mengecewakan saya bisa masuk sepuluh besar dalam kelas.
            Setahun kemudian, saya mulai terbiasa dengan suasana dan teman-teman baru, saya sudah mempunyai sahabat dan teman dekaat yang begitu baik. Eskul PMRpun tetap saya jalani, dan saya sekarang telah kelas dua dan saatnya  pemilihan ketua dan pengurus. Re-organisasasi(pergantian pengurus) PMR diadakan bebrapa bulan kemudian, saya adalah salah satu ketua yang di calonkan. Segala visi misi, dan yel-yel  telah disiapakan oleh saya. Pemungutan suara telah diadakan dan saatnya pengumuman siapa yang akan menjadi ketuanya. Amira kusuma dewi adalah ketua PMR periiode 2009/2010, saya sangat terkejut oleh hasil yang ada tidak pernah ia sangka akan menjadi sebuah ketua dalam sebuah organisasi.
Saya telah berumur 14 tahun, itu berarti saya telah beranjak ke kelas tiga. Hubungan saya bersama teman-temanya semakin dekat, rasanya tidak ingin berpisah bersama mereka. Tetapi banyak yang harus saya persiapkan, untuk menghadapi berbagai ujian-ujian sekolah dan ujian nasional. Setelah try-out, ujian selajutnya adalah LUN. Soal-soal yang dibuat lebih sulit daripada try-out. Hasilnya pun tidaklah baik saya mendapat nilai yang minim walaupun saya mendapat peringkat ke-3 dari seluruh siswa kelas 3, hanya itulah yang dapat membuat  saya bangga akan dirinya meskipun hasil nilainya tidaklah membanggakan.
Ujian yang sebenarnya telah dimulai , yaitu UAS. Saya mengerahkan semua kemampuanya untuk menghadapi UAS. Hari-hari dipenuhi dengan belajar, dan belajar.  Saat UAS diadakan, saya mendapat kabar duka cita yaitu adik saya bernama Ahmad Riyanto meninggal dunia.  Sekujur tubuhku terasa melayang, tidak ada lagi rasa apa-apa dalam tubuh saya,yang ada hanya isakan tangis, raungan teriakan akan diri saya, melihat ibu saya meraung mengatkan anaknya yang telah tiada. Setelah beberapa saat mayat adik  sayapun datang. Saya tidak sanggupa melihat adiknya ti. Tidak ada yang bisa menenangkan saya, termasuk ibunya. Saya merasakan sesak yang begitu dalam, dak bernyawa lagi. Ibu saya tidak lagi menangis dan lansung membaca yasin. Sekarang sayalah yang bergantian menangis dan meraung-meraung kencang, menjerit-jerit tanpa hentimuncul di dalam benaknya semua kenangan tentang sang adik yang mulai sekarang tidak akan ada lagi. Semua itu membuat saya makin meraung dalam tangis. Meskipun banyak orng yang melihat saya, saya tetaplah menangis. Tetapi itu semua adalah takdir yang harus diterima.
Pengumuman kelulusan diumumkan, dan ALHAMDULILLAH siswa dan siswi SMPN 7 KOTABUMI “LULUS 100%”. Nilai-nilai saya juga memuaskan. Perpisahan diadakan, dan hari waktu perpisahan saya untuk pertama kali memakai gaun dan memakai tata riasa di wajah. Saya sangatlah sedih karena ia akan berpisah bersama temannya yang telah 3 tahun ia kenal. Tetapi inilah hidup setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. ‘Selamat jalan kawan, aku tidak akan pernah melupakan semua kenangan bersama kalian’. Salam perpisahan yang saya ucpakan pada teman-temannya
Masa SMP telah  berakhir, banyak sekali pengalaman yang dapat diambil oleh saya. Banyak pula kejadian yang tak pernah saya bayangkan akan terjadi padanya. kesedihan saat merasa kehilangan, kehancuran saat semua hanya tinggal kenangan. Semua adalah perjalanan hidup saya yang telah  saya lalui dengan berbagai bentuk. Tapi saya yakin pada satu hal ‘hidup adalah sebuah perjalanan yang tak tau kelak kau akan menghadapi apa, tapi jika kau mampu melaluinya dengan roda keyakinan yang tujuan akhirnya hidup adalah beriman pada ALLAH SWT, INSYAALLAH engkau akan mencapai tujuanmu kelak.
            Setelah lulus saya ingin melanjutkan sekolah di SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG. Dan saya mengambil jalur tes. Pengumuman telah tiba, pengumuman di cantumkan di SMAN 2 Bandar Lampung dan di internet. Pada pukul 05.00 pagi, saya telah di kagetakan oleh Ibu saya, ‘kamu di terima nak’ saya benar-benar terkejut, dan hanya mengucapkan Alhamdulillah. Saya harus memutuskan untuk memilih melanjutkan sekolah di SMA Al-Kautsar atau di SMAN 2 Bandar Lampung. Dari dukungan orang tua dan keluarga akhirnya saya memillih untuk melanjutkan sekolah di SMAN 2 Bandar Lampung.
             Sebelum memulai masuk sekolah saya dan Ibu saya menacari kos-kosan untuk ditinggali oleh saya. Sayapun bertempat tinggal di kossan yang berada dekat SMPN 9 Bandar Lampung yang letaknya tidak jauh dari SMAN 2 Bandar Lampung. Hari pertama masuk sekolah, kelaspun di bagikan, dan nama saya tecantum di kelas X-8 denan nomor absen 8. Tetapi saya tidak ingin berada di kelas ujung dan berniat untuk pindah kelas. Tetapi untuk pindah kelas, saya harus mencari penggantinya. Pertama, saya mendapat pengganti di kelas X-5, kedua sayapun akhirnya berada di kelas X-2, yang wali kelasnya adalah Natalia Juliana S. 

 






         

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments